Jumat, 27 November 2015


» لا يَزَالُ الْبَلاءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِي جَسَدِهِ وَمَالِهِ وَوَلَدِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ مِنْ خَطِيئَةٍ «
"Cobaan tetap akan menimpa atas diri orang mukmin dan mukminah, anak dan juga hartanya, sehingga dia bersua Allah dan pada dirinya tidak ada lagi satu kesalahan pun." (HR. Tirmidzi, no. 2399).
Saudaraku,
Setiap tahun berjuta-juta umat Islam memadati kota Mekkah, untuk menyambut seruan Allah s.w.t, berhaji ke Baitullah. Pada tanggal 9 Dzulhijjah kemarin, sekitar 3 juta umat Islam berkumpul di padang Arafah, untuk melakukan wukuf yang merupakan rukun paling vital dalam ibadah haji. Dengan penuh kekhusyu'an dan ketundukan hati mereka bermunajat, berdo'a dan dzikir kepada Ilahi Rabbul Izzati, sembari memuji kebesaran dan keagungan Allah s.w.t.
Kebahagiaan membuncah, kegembiraan memancar dari wajah mereka. Keteduhan memantul dari hati mereka yang paling dalam. Lantaran mereka dapat bersimpuh di hadapan Allah, yang di waktu wukuf Dia (Allah) turun ke langit dunia untuk memberikan rahmat dan ampunan bagi tamu-tamu-Nya yang memohon ampun dan rahmat-Nya.
Namun saudaraku,
Selain rasa bahagia karena dapat menunaikan rukun Islam yang ke lima, tentu saudara-saudara kita, para jamaah haji yang datang dari seluruh penjuru dunia ini amat berduka, terlebih keluarga korban di tanah air, mengingat musibah jatuhnya crane (mesin derek) di lantai tiga Masjidil Haram, dekat bab (pintu) al-Salam.
Tak seorangpun mengira terjadinya peristiwa musibah kecelakaan yang menewaskan sebanyak 107 jamaah haji dan 238 orang lainnya menderita luka-luka. Sebanyak 10 orang dari 107 korban meninggal berasal dari Indonesia.
Musibah ini terjadi pada hari Jum’at, 11 September 2015, pukul: 17.35 menjelang waktu Maghrib tiba. Diawali dengan badai dahsyat disertai hujan es. Saat ribuan dari jutaan kaum muslimin dari berbagai penjuru dunia berhimpun untuk menjalankan ibadah haji dan sebagian lagi berdzikir dan berdo'a sambal menunggu shalat Maghrib.
Sebagian besar korban tertimpa crane saat melaksanakan thawaf. Di antara mereka ada yang menghadap Allah ketika sedang berdzikir, ada pula yang baru selesai thawaf, sedangkan sebagian yang lain sedang bermunajat kepada Rabbul Alamin.
Saudaraku,
Di balik musibah ini, terdapat beberapa keutamaan bagi jama'ah haji yang menjadi korban tertimpa crane di Masjidil Haram. Dan hanya Allah yang mengetahui hikmah di balik musibah ini. Namun, kita mencoba membuka tabir rahasia dari musibah yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mudah-mudahan tidak akan terjadi lagi di musim-musim haji selanjutnya.
Di balik musibah yang telah merenggut ratusan nyawa jama'ah haji, ada kabar gembira dari Rasulullah s.a.w untuk mereka dan juga ada keberkahan yang agung bagi anggota keluarga korban yang ditinggalkan oleh mereka.
Adapun kabar gembira bagi mereka yang menjadi korban musibah tersebut adalah sebagai berikut:
• Meninggal dunia pada hari Jum'at dilindungi Allah dari fitnah kubur, yakni pertanyaan dua malaikat; Munkar dan Nakir kepada jenazah yang baru dimakamkan.
» مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ «
“Tidaklah seorang muslim meninggal dunia pada hari Jum'at atau pada malam Jumat melainkan Allah akan melindunginya dari fitnah (pertanyaan) kubur.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad).
• Rasulullah s.a.w mengelompokan sebagai syahid bagi yang meninggal tertimpa reruntuhan gedung atau bangunan.
» الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ: الْمَطْعُوْنُ وَالْمَبْطُوْنُ وَالْغَرِقُ وَصاَحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيْدُ فِي سَبِيْلِ اللهِ «
"Syuhada (mati syahid) itu ada lima, yaitu orang yang meninggal karena penyakit tha’un (kusta), orang yang meninggal karena penyakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang meninggal karena tertimpa reruntuhan gedung, dan orang yang gugur di jalan Allah.” (Muttafaq alaih).
• Tergolong orang yang meninggal di jalan Allah, karena sedang atau dalam rangkaian ibadah haji. Abu Hurairah r.a menyampaikan sabda Rasulullah s.a.w:
» مَا تَعُدُّوْنَ الشَّهِيْدَ فِيْكُمْ؟ قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيْلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ. قَالَ: إِنَّ شُهَدَاءَ أُمَّتِي إِذًا لَقَلِيْلٌ. قَالُوْا: فَمَنْ هُمْ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيْلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ, وَمَنْ مَاتَ فِي سَبِيْلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ، وَمَنْ مَاتَ فيِ الطَّاعُوْنَ فَهُوَ شَهِيْدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيْدٌ، وَالْغَرِيْقُ شَهِيْد »
“Siapakah yang terhitung syahid menurut anggapan kalian?.” Mereka menjawab, “Wahai Rasulullah, siapa yang terbunuh di jalan Allah maka ia syahid.” Beliau menjawab, “Kalau begitu, mati syahid dari kalangan umatku hanya sedikit.” “Bila demikian, siapakah mereka yang dikatakan mati syahid, wahai Rasulullah?,” tanya para sahabat. Beliau menjawab, “Siapa yang terbunuh di jalan Allah maka ia syahid, siapa yang meninggal di jalan Allah maka ia syahid, siapa yang meninggal karena penyakit tha’un (kusta) maka ia syahid, siapa yang meninggal karena penyakit perut maka ia syahid, dan siapa yang tenggelam ia syahid.” (HR. Muslim).
• Terhitung dalam kelompok orang yang meninggal ketika sedang beramal shalih. Hudzaifah r.a menyampaikan sabda Rasulullah s.a.w:
» مَنْ قَالَ: لاَ إِلهَ إِلاَّ الله ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ. وَمَنْ صَامَ يَوْمًا ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ. وَمَنْ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ خُتِمَ لَهُ بِهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ «
“Siapa yang mengucapkan "La ilaaha illallah" karena mengharapkan wajah Allah yang ia mengakhiri hidupnya dengan amal tersebut maka ia masuk surga. Siapa yang berpuasa sehari karena mengharapkan wajah Allah yang ia mengakhiri hidupnya dengan amal tersebut maka ia masuk surga. Siapa yang bersedekah dengan satu sedekah karena mengharapkan wajah Allah yang ia mengakhiri hidupnya dengan amal tersebut maka ia masuk surga.” (HR. Ahmad).
Maka atas musibah yang menimpa mereka, kita berdo'a semoga Allah berkenan menerima amalan para korban jatuhnya crane di Masjidil Haram, dan menjadikan mereka sebagai syuhada di jalan Allah s.w.t.
Saudaraku,
Adapun bagi keluarga korban yang mereka tinggalkan, selain mendapatkan syafa'at di akherat dari keluarga mereka yang menjadi korban musibah tersebut, juga Allah hadirkan keberkahan bagi mereka yang Allah datangkan lewat tangan Raja Arab Saudi; Salman bin Abdul Azis.
Dari berbagai sumber berita yang terpercaya disebutkan bahwa Raja Arab Saudi; Salman bin Abdul Aziz telah mengeluarkan pernyataan resminya untuk memberikan santunan sebesar 1 juta real (Setara Rp. 3.8 Milyar) bagi setiap korban syahid karena kejatuhan crane Masjidil Haram yang terjadi pada hari jum'at, 11 September lalu.
Bukan hanya korban meninggal dunia yang akan mendapat santunan, namun juga korban luka-luka, baik cacat permanen maupun sementara, selain itu, 2 orang dari keluarga korban syahid akibat crane akan diundang berhaji dengan menggunakan visa kerajaan pada musim haji tahun mendatang.
Dan dibawah ini adalah pernyataan resmi Raja Saudi, Salman Bin Abdul Aziz terkait dengan santunan korban crane Masjidil Haram:
Atas perintah Yang Mulia Raja Salman bin Abdul Aziz menyampaikan rasa tanggung jawabnya dan belasungkawa kepada korban Crane Jum'at silam.
Beliau mengeluarkan pernyataan bahwa:
1. Memberikan santunan 1.000.000 SR atau sekitar 3,8 Miliar Rupiah bagi korban yang wafat.
2. Memberikan santunan 1.000.000 SR atau sekitar 3,8 Miliar Rupiah bagi yang cacat seumur hidup.
3. Memberikan santunan 500.000 SR bagi semua korban crane yang tidak wafat atau cacat.
4. Menegakkan hukum Qadha' bagi perusahaan Bin Laden Corporation selaku pemilik proyek raksasa perluasan Masjidil Haram dan mencabut izin kerja untuk proyek mendatang.
5. Bagi yang wafat, maka 2 orang keluarganya akan dihajikan sebagai tamu kehormatan untuk tahun 1437 H atau tahun depan.
6. Memberikan Haji tamu kerajaan bagi korban yang tidak bisa melaksanakan haji tahun ini dengan haji tahun depan.
7. Memberikan jangka visa tambahan bagi korban yang masih sakit hingga sembuh dan pulang ke negaranya.
8. Membuat tim Investigasi dan Mahkamah Syariah bagi Bin Laden Corps, karena masuk dalam kategori al-Syubhat al-Jinaiyah atau mirip tindakan pidana.
Demikian surat perintah kerajaan Arab Saudi terkait insiden Crane di Masjidil Haram Mekkah seperti yang dilansir dari laman Al-Madina.com.
Saudaraku,
Akhirnya kita utuskan do'a tulus suci ke hadirat-Nya, semoga Allah membalas semua kebaikan Raja Salman dan menerima amal ibadah para Jamaah haji yang wafat serta menyembuhkan korban yang terluka sampai sehat wal 'afiat sehingga bisa ikut melaksanakan ibadah haji di tahun ini.
Kesabaran dan ketabahan hati semoga Allah limpahkan kepada keluarga korban dan semoga kita semua dapat mengambil hikmah dan pelajaran berharga dari musibah ini. Amien. Wallahu a'lam bishawab.

Fir'adi Abu Ja'far
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar